Keberadaan taman kota di jalan Kalirejo Bangil , telah dirasakan manfaatnya oleh sebagian warga Kalirejo dan sekitarnya. Terutama warga di seputaran Kalirejo. Tak terkuali para siswa yang sekolahnya berada di sepanjang jalan Kalirejo. Banyak sekolah ada di sepanjang jalan ini. Dari selatan ada MTsN 1 Pasuruan, SMK Yadika Bangil, TK Negeri Pembina, SMP Negeri 2 Bangil, SMAN Madani Jawa timur.
Para warga sipil maupun pelajar pernah berinteraksi di taman kota Kalirejo. Ada yang memanfaatkan untuk bermain (pelajar TK dan SD). Sebagian lagi bikin konten video buat tugas sekolah. Ada yang sekedar Selfi dengan background alam yang rindang dan sejuk. Sementara warga masyarakat yang lain, menjadikan halaman depan taman kota sebagai lahan menggelar lapak untuk berjualan. Dengan demikian, eksistensi taman kota ini telah memberikan manfaat buat warga Kalirejo khusunya, dan warga Bangil pada umumnya.
Penulis pun merasa penasaran dengan keberadaan taman kota itu. Suatu hari, sekitar jam 12 siang lebih sedikit, penulis mencoba memasuki taman kota. Ketika terlihat deretan meja dan kursi di bagian Utara taman, depan mushola, terlihat kosong, penulis pun memilih untuk duduk disitu. Di sekitar tempat penulis duduk, terlihat abang2 ojek online duduk santai sambil menyedot sebatang rokok. Sementara di mushola terlihat seseorang tengah beribadah shalat. Dan di sudut lain tampak seperangkat ayunan dengan model duduk berhadapan, tampak seorang bapak dengan anaknya yang masih kecil berayun berdua menikmati suasana siang yang sejuk dan angin semilir yg bikin ngantuk.
Satu jam kemudian, suasana jalan Kalirejo mulai ramai dengan derungan bunyi knalpot sepeda motor yang dikendarai para siswa dari sekolah berada di belahan Utara Kalirejo. Dari badge seragam terlihat mereka sekolah di SMP dan SMK di Utara SMK Yadika Bangil. Perubahan suaasana yang tadinya tenang, berubah jadi bising dengan raungan suara sepeda motor. Penulis pun beranjak pergi dan memutuskan meninggalkan taman kota Kalirejo. Kembali memasuki pelataran SMK Yadika Bangil. Melanjutkan aktifitas keseharian yakni mengajar di kelas. Kebetulan saat ke taman kota tadi, penulis sedang tidak ada jam dan siswapun lagi istirahat.
Meski hanya setengah jam, terasa sekali manfaat keberadaan taman kota di Kalirejo. Tidak hanya untuk edukasi, tetapi dapat digunakan untuk membuang kepenatan, me refresh mata yang suntuk dan menyegarkan pikiran dengan menikmati suasana taman yang rindang, sejuk dan udara yang segar. Sesuatu yang mudah, murah, tapi mampu memberikan efek yang luar biasa. Terima kasih kepada Pemkab Pasuruan melalui dinas lingkungan hidup yang telah merawat dan memelihara sehingga taman ini menjadi salah satu alternatif media interaksi bagi para warga sekitar. Bravo Kalirejo Urban Forest !!! (Eko Setyo Widanto )
